Top 5 Coding Challenge Resources

As full-stack web developers, we have to learn a slew of skills: HTML, CSS, Front-End Frameworks, Backend Frameworks, Mobile Design principles, Responsive Design, Cloud Services, and the list goes on…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Amarah Nara

Nara sedikit kaget karena pasalnya suara Kirana terdengar sampai luar kelas. Dan sudah ramai siswa siswi yang menguping pembicaraan mereka. Untung saja Hasa, Marva, dan beberapa temannya kelasannya ikut membantu membubarkan kerumunan.

“Nah ini, kemana aja lo?” Nara terkejut bukan main dapet teriakan dari Kirana.

“Udah ya Ra, malu anjir di denger banyak orang.” Tahan Javi kepada Kirana agar tidak marah karena suaranya terdengar sampai luar kelas. Iya temen-temen kelasannya memberi hal privasi kepada ketiganya di dalam kelas.

“Loh biarin aja, biar pada denger kalo si Nara ini emang cari muka sama kamu dan keluargamu. Iyakan, Na? Selama ini gue tahan ya Na. Gue menghargai lo karena lo sahabatnya Javi. Tapi lo gila sih kalo sampe kelewat batas gini.” Nara bingung dan bertanya tanpa emosi.

“Kelewat batas gimana?” Tanya Nara.

“Lo ambil semuanya dari gue, Na. Lo tau semua hal tentang Javi, sekecil apapun itu lo tau. Sekarang lo juga deket sama keluarganya. Sedangkan gue gak pernah tau kalo Javi punya adek. Gue pernah bilang sama lo, tolong tau batasan. Tapi, kenapa lo malah ngelewatin batas?” Tanya Kirana yang penuh emosi.

Nara hanya menyunggingkan senyuman sambil melihat Kirana. Hari ini puncaknya, unek-unek Nara selama 3 tahun akhirnya akan tumpah. Mungkin setelah ini juga dia akan menjauhi Javi. Baik di sekolah maupun di rumah.

“Eh anjing, kok lo bengong? Lagi merenungi kelakuan lo selama ini, iya?!” Tanya Kirana penuh angkuh sambil mendorong bahu Nara. Nara gak mau emosi, tapi dia ngomong dengan nada dinginnya kepada Kirana.

“Belom puas kan lo maki-maki gue sebelum gue dateng? Gue mempersilahkan lo untuk maki-maki gue lagi abis ini. Tapi denger ya Kirana, PACARnya Javi. This is my first time called your name after 3 years you on relationship with him. Gue udah muak, gue udah capek selalu disalahin gini sama lo, sama temen-temen lo. Emangnya gue gak tau kalo kalian sering ngomongin gue dibelakang? Tapi inget ya Kirana, setelah lo labrak gue waktu itu, gue sama sekali gak pernah lagi ngerepotin Javi. Dia dateng sendiri ke gue kalo gue lagi susah, he know me too well. Gue sama Javi udah temenan hampir 16 tahun, ayah bunda gue sama papa mamanya Javi udah bertetangga selama itu. Begitupula gue jadi deket sama adeknya Javi. Lo salah banget ngomong ke gue kalo gue cari muka ke keluarganya Javi. Bahkan tanpa cari muka pun, mereka pasti tulus sayang sama gue.”

Kirana sedikit terkejut mengetahui fakta bahwa Javi bertetangga dengan Nara. Sebanyak apa fakta tentang Javi yang Kirana tidak ketahui?

“Lo bilang gue harus tau batasan? Lo sendiri, tau batesan lo sebagai pacar gak? Waktu gue berempat lagi ngumpul di Puncak setelah mumet ujian. Lo telepon Javi malem itu ngajak starling padahal lo tau kita berempat jalan, dan itu mengharuskan dia ninggalin kita bertiga padahal posisinya kita baru sampe, dia balik ke Jakarta karena Javi cuma takut lo marah anjing. Tapi lo mikir posisi Javi gak? Gue yakin lo gak pernah mikir posisi Javi gimana.”

Kirana hari itu emang merasa bersalah tapi karena ketutup sebel sama Nara jadi ia tidak peduli secapek apa Javi, ia tidak akan mau mengerti.

“Terakhir ya Kirana. Semua hal tentang Javi. Lo jangan nyalahin gue sepenuhnya. Coba lo tanya ke Javi, atau peduli sama dia lah sedikit aja. Bahkan lo gak tau kan, Javi gak minum kopi? Mau dingertiin tapi lo gak bisa ngertiin dia sedikit pun.” Ucap Nara tanpa emosi.

“Dan lu Javi, gua selalu bilang sama lu, pahamin cewe lu, terbuka sedikit sama dia dan jangan memprioritaskan gua diatasnya. Gua outsider. Abis ini gua harap lu gak tertutup lagi sama Kirana. Mulai sekarang berhenti chat gua, dan nanya tentang hubungan lu lagi. Gua gak mau ikut campur sama hubungan kalian yang toxic.” Tutup Nara tanpa emosi, dan melangkahkan kakinya keluar kelas tanpa menunggu jawaban dari Javi ataupun Kirana.

Nara harus selalu berkepala dingin. Jangan ikuti apa kata hati, karena akan berbahaya. Ia ikuti kata logika, menjauh dari Javi agar otaknya tetap waras. Nara yakin, sehabis ini namanya bakal terdengar dimana-mana.

Add a comment

Related posts:

When I Wanted To Give Up Breastfeeding But Felt Guilty

So I exclusively breastfed my daughter 2 weeks shy of 6 months. I completely weaned her on my birthday as a gift to myself. It was around the time when Kim Chen released a statement about losing his…

Features of Warals School Management System

School management software helps in the smooth functioning of a school and makes various processes of schools convenient. It eases the task and various activities that a school performs like…

Poema de sarjeta e de trottoir ou piranho

Bato a cinza enquanto espero. “Poema de sarjeta e de trottoir ou piranho” is published by Luisa Godoy Pitanga.